Graduation Batch 4 & Battle Batch 5 Program Beauty For a Better Life (BFBL) Training Center Kota Surabaya kerjasama L’Oréal Indonesia dan NGO Spektra
Program unggulan pemberdayaan perempuan dari L’Oréal Indonesia Beauty For A Better Life (BFBL) hadir di Surabaya. Sebagai salah satu dari 10 pusat pelatihan/ training center (TC) yang dibina oleh L’Oreal Indonesia, program BFBL di Kota Pahlawan ini telah memberikan pelatihan kecantikan kepada ratusan perempuan prasejahtera untuk membantu mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
“Beauty For A Better Life merupakan salah satu perwujudan misi L’Oréal untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia. Sebagai salah satu dari 25 negara dimana program ini berlangsung, Indonesia patut bangga bahwa kita merupakan salah satu negara dengan peserta BFBL terbesar di dunia. Hal ini menunjukkan semangat para perempuan di Indonesia untuk terus maju dan membawa kebermanfaatan bagi dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya,” tutur Junaid Murtaza, President Director L’Oréal Indonesia.
Selama lebih dari 10 tahun berada di Indonesia, program ini telah mengedukasi 4.199 perempuan prasejahtera dengan pelatihan kecantikan yang tentunya dapat memberdayakan dan membuka lebih banyak akses pekerjaan bagi para lulusannya. Diantaranya adalah 148 perempuan yang telah selesai berlatih di TC Surabaya dengan pembinaan dari L’Oréal Indonesia dan SPeKTRA.
“{“Ini adalah suatu kehormatan bagi kami untuk menjalin kerjasama yang erat dengan L’Oreal Indonesia. Kerjasama ini adalah cerminan dari dedikasi kami dalam menyediakan pelatihan berkualitas tinggi dalam dunia kecantikan. Minat yang luar biasa dari peserta Beauty for a better life (BFBL) di Surabaya adalah bukti bahwa kebutuhan akan pelatihan ini sangat besar. Kami berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang memenuhi standar tertinggi, yang tidak hanya akan memenuhi harapan peserta, tetapi juga akan membantu mereka mewujudkan potensi terbaik dalam industri kecantikan. Bersama-sama dengan L’Oreal Indonesia, kami bersemangat untuk terus mendukung perkembangan kecantikan dan kreativitas di Surabaya dan melampaui batas-batasnya.”)”, ujar Roni S. Sya’roni, Direktur SPeKTRA.
Untuk menjadi peserta Beauty For A Better Life, calon peserta akan melaliu beberapa tahapan seleksi untuk memastikan bahwa program ini dapat menjangkau perempuan yang memiliki semangat juang tinggi dan sangat membutuhkan kemampuan dalam bidang kecantikan. Setelah terpilih, peserta akan dilatih oleh tenaga professional mulai dari mengenali berbagai jenis kulit dan cara menanganinya; mengetahui tipe-tipe wajah dan cara menonjolkan kelebihannya; cara makeup untuk berbagai acara seperti pesta pernikahan, upacara adat, atau acara panggung; hingga memberikan produk dan peralatan makeup. Semua hal tersebut diberikan tanpa biaya bagi para peserta.
“Semangat kemerdekaan ini juga membuat kami ingin mengapresiasi para ‘pahlawan’ perempuan peserta BFBL yang terus berjuang untuk berdaya dan berkarya terlepas dari tantangan yang mereka miliki. Kami sangat bangga dan senang mendengar bagaimana peserta tidak hanya mendapatkan skill makup dan penghasilan yang lebih besar, tetapi juga rasa percaya diri yang terbangun kembali, memiliki banyak waktu untuk memberikan manfaat bagi orang-orang sekitar, dan membuka lahan pekerjaan baru bagi orang lain,” ujar Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah:
1. “Berdaya, Berkarya, Demi Keluarga”
Deny Layli Asrita (30), peserta batch 3 yang berurbanisasi ke Surabaya karena untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih tinggi. Lyali memulai usaha jasa percetakan, namun mulai tertarik dengan tata rias untuk demi pendapatan tambahan. Iapun lolos mengikuti program BFBL dan menemukan banyak hal baru dalam dunia tata rias; mulai dari hal dasar seperti membuat alis hingga styling dengan hijab. Dengan skill barunya, Layli bisa mendapatkan penghasilan tambahan terutama selain jasa percetakan. Karena merasa mendapatkan lebih banyak keuntungan dari segi finansial, Layli ingin mengumpulkan modal untuk terus mengasah skill lebih dalam dan mengekspansi bisnis MUA-nya. Dalam jangka panjang, ia bermimpi untuk meneruskan kedua usahanya ini untuk membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Bersama beberapa rekan sesama batch 3, Deny Layli Asrita mendirikan Srikandi Ayu Makeup Artist and Wedding Services. Kini, penghasilannya telah naik hingga 3-4 kali, berkesempatan merias Putri Indonesia dan kerap diundang menjadi pembicara seputar topik makeup.
2. “Kekurangan Bukan Hambatan”
Sesaat setelah lulus dan menjadi guru PAUD, Nadhirah (21) menghadapi krisis ekonomi dan tertimpa musibah kecelakaan. Cedera kaki membuat Nadhirah harus mencari pelatihan lain untuk mencukupi kebutuhannya. Kebetulan, ia ingin menjadi MUA professional dan mulai mencari pelatihan makeup yang bersifat offline. Mengikuti program BFBL batch 2 merubah hidupnya. Setelah kecelakaan, Nadhirah sering merasa minder. Namun setelah bertemu banyak teman selama program ini, Nadhirah pelan-pelan kembali percaya diri. Tidak hanya mendapatkan penghasilan 2 kali lipat berkat menjadi MUA, ia juga merasa lebih bersemangat dalam hidup setelah melihat kepuasan di wajah kliennya.
3. “Dunia Kecantikan Perluas Kesempatan”
Dyah Wahyundari (44) memiliki usaha di bidang penyewaan pakaian adat yang ia mulai dengan modal 1 juta rupiah dan menawarkan jasanya kepada guru dan wali murid di berbagai sekolah. Kesukaan dan keinginannya mendalami tata rias sudah ada sejak dulu, namun biaya kursus yang tidak murah menjadi hambatan. Dyah merasa banyak kesempatan terbuka lebar Ketika ia berhasil lolos menjadi peserta BFBL batch 3 dimana ia mempelajari banyak ilmu serta memperluas jejaringnya.
Atas dampak positif yang diberikan, Training Center BFBL di Surabaya juga baru saja mendapatkan pengakuan dari L’Oréal secara global, yaitu dana hibah sebesar lebih dari 9.000 dollar AS. Pendanaan tambahan ini akan digunakan untuk membangun training center baru di Sidoarjo bersama SPeKTRA demi membantu lebih banyak perempuan prasejahtera mencapai kehidupan yang lebih baik.